Saturday, December 29, 2012

Turis Inggris Bersyahadat di Depan Pintu Masjid Setelah Mendengar AL QUR'AN


Hidayah itu datang kapan saja dan menyapa siapa saja. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diberikan oleh Allah sebuah mukjizat yang terbesar yaitu Al-Quranul Karim. Kitab suci ini dari segi aspek menyentuh kehidupan manusia dan juga dalam aspek bahasa dan sastra. Bahkan orang non Arab pun bisa merasakan keindhan Al-Qur’an.

Selasa, 25 Desember 2012, Allah menurunkan hidayah kepada seorang turis warga Inggris melalui lanatunan Al-Qur’an. Wajah para jama’ah sholat masjid Al-Basatin Al-Kabir d iota Kharijah, propinsi 
wadi jaded Mesir, diwarnai dengan keceriaan dan kegembiraan yang sangat ketika mereka dikejutkan oleh seorang turis warga Inggris, Philip Wales, mengumandangkan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di depan pintu masjid.

Para jama’ah spontan berdiri dan memekikkan takbir “Allahu Akbar, Allahu Akbar”. Mereka bangun dan membawanya ke hadapan Syaikh Ali Hasan, imam masjid, agara turis itu mengucapkan dua kalimat syahadat dan menuntunnya cara mengerjakan shalat.

Syaikh Ali kemudia menyuruhnya untuk mengucapkan syahadat dan ia pun segera mengucapkannya. Kemudian Syaikh Ali bertanya kepada Wales “Apa yang membuatmu masuk Islam?” ia menjawab karena mendengarkan lantunan Al-Qur’an ia sampai masuk Islam.

Sang Imam kemudian menyuruhnya untuk mandi dan berwudhu. Setelah itu Syaikh Ali Hasan mengajarkan muallaf itu tata cara pelaksanaan shalat. Pria berusia 42 tahun itu sebelumnya juga meminta Syaikh Ali untuk mengulangi bacaan Al-Quran dan membuatnya semakin mantap(voa-islam)

Konferensi Besar Para Iblis dan Setan


Dalam suatu Konferensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan: “Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke masjid”, “Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur’an dan mencari kebenaran”, “Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad”, “Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh.”


“Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah”.
“Inilah yang akan kita lakukan,” kata iblis. “Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!”.

“Bagaimana kami melakukannya?” tanya para hadirin yaitu iblis, syaitan, dan jin. Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,” Jawab sang iblis “Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG”.

“Bujuk para istri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 - 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong, jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka, jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja,

Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan di rumah, Pikat mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan”. “Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah, Sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus di semua restoran maupun toko2 di dunia ini.”

“Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan Allah dan RasulNya”

“Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid”. “Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari”.”Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan”. “Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan.

“Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada istri-istri mereka”

“Buatlah para istri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala”.

“Jika para istri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari di luaran”. “Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga”

“Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna shalat.”

“Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop.”

“Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK.” “Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.

“Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah, dan dengan segera mereka akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan/kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah).”

“PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL, RENCANA YANG BAGUS.” Iblis, syaitan dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugas MEMBUAT MUSLIMS MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG HURA-HURA, dan hanya menyisakan sedikit saja waktu buat Allah sang Pencipta.”

“Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan akan Allah dan RasulNya”. Sekarang pertanyaan nya adalah, “APAKAH RENCANA IBLIS INI AKAN BERHASIL???”

“ANDALAH YANG MENENTUKAN..!

Friday, December 28, 2012

SMS Datang Setelah 6 Tahun Meninggal


Pada tahun ini, telah sampai kepadaku lebih dari 400 SMS berkenaan dengan datangnya bulan Ramadhan. SMS itu dari keluarga, kerabat, dan rekan, baik dari Saudi, negeri-negeri Arab, maupun negeri-negeri Islam lainnya, khususnya dari saudara-saudaraku para da’i di Indonesia. Mudah-mudahan Allah Ta'ala membalas mereka semua dengan kebaikan atas hubungan dan do’a mereka untukku pada bulan yang penuh berkah tersebut.
Hanya saja ada sebuah SMS yang mengejutkan dan menggoncangkan kesedihan, dan perasaanku. SMS itu sempat membuat pikiranku bimbang, yang kemudian membuat kedua mataku menangis. SMS itu berasal dari teman lama. Dia termasuk sebaik-baik teman yang aku bangga mengenalnya. Namun permasalahannya, temanku ini telah wafat enam tahun lalu karena sebuah kecelakaan mobil.

Aku terus menyimpan nomor HP-nya di HP-ku. Setiap kali aku putuskan untuk menghapus nomornya, jiwaku tidak terima. Maka akupun membiarkan nomor tersebut sebagai sebab do’aku untuknya agar diberi rahmat Allah Ta'ala setiap kali aku melihat namanya.

Tiba-tiba, pada suatu malam di bulan Ramadhan tahun ini -enam tahun sesudah wafatnya- sebuah SMS datang dari nomor yang sama miliknya. Begitu melihat nomor tersebut aku langsung terperanjat, campur perasaan aneh dan "takut"… serta perasaan-perasaan yang aku tidak bisa menjelaskannya untuk para pembaca yang budiman, hingga membuatku ragu untuk membukanya. Akan tetapi, karena penasaran maka pada akhirnya aku membuka dan mulai membaca SMS tersebut.

Di dalam SMS tersebut kudapati ucapan:

“Paman Mamduh yang mulia, saya Ahmad, putra saudara paman ‘Athiyah, saya menyimpan HP ayah hingga saya besar. Saya ucapkan selamat dan do’a keberkahan bagi setiap teman-teman ayah. Mudah-mudahan paman senantiasa dalam kebaikan sepanjang tahun. Bulan keberkahan atas kita dan atas paman, mudah-mudahan paman berada dalam kebaikan sepanjang tahun.”

Sungguh, kedua matakupun berlinangan air mata karena bocah kecil ini, ayahnya telah meninggal saat dia berusia 4 tahun, dan sekarang dia telah berusia 10 tahun. Bocah kecil ini telah mengajariku bagaimana seharusnya menyambung hubungan? Bagaimana cara berbuat baik? Dan bagaimana melanggengkan rasa cinta?

Bocah kecil ini membuat aku mengingat teman-teman pamanku yang telah merawatku. Akupun bergegas untuk pergi menjenguk mereka yang tersisa satu persatu, termasuk bocah kecil tersebut.

Temanku tersebut telah menikah dengan seorang wanita shalihah, yang kemudian melahirkan bocah laki-laki tersebut. Kemudian wanita tersebut mendidiknya dengan baik, menyimpan HP suami dan nomor teman-temannya hingga putranya besar, dan berkata kepada puteranya: “Sambunglah teman-teman ayahmu.”

Betapa mulianya istri tersebut, dan betapa baiknya anak tersebut. Aku memohon kepada Allah agar memberinya taufik, menjaga agama dan dunianya, mudah-mudahan Allah Ta'ala mengampuni kita semua dan orang-orang yang telah meninggal mendahului kita.

Dikisahkan bahwa seorang dari bani Salimah datang kepada Nabi lalu berkata: Wahai Rasulullah, apakah masih tersisa perbuatan birrul walidain yang harus saya lakukan setelah kedua orang tuaku meninggal dunia? Nabi bersabda:

« نَعَمْ الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِيفَاءٌ بِعُهُودِهِمَا مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِى لاَ تُوصَلُ إِلاَّ بِهِمَا »

"Benar: berdoa kepada keduanya, memohonkan ampun untuk keduanya, menjalankan wasiat-wasiatnya sepeninggalnya, dan memuliakan sahabat keduanya dan menyambung kerabat yang tidak disambung kecuali dengan keduanya." (HR. Ibnu Majah). 

Sumber : Majalah Qiblati

25 Desember Rupanya Bukan Hari Kelahiran Yesus Tapi Hari Perayaan Dewa Matahari


Bagi umat Kristen, Natal 25 Desember adalah hari besar yang dirayakan dengan sepenuh suka cita dan kemeriahan. Hari ini diyakini sebagai peristiwa kelahiran Yesus Kristus ke dunia (Dies Natalis of Jesus Christ). Peringatan ini menjadi penting, karena mereka meyakini Yesus sebagai tuhan dan juru selamat. Dengan kata lain, perayaan Natal bagi umat kristiani adalah memperingati hari ulang tahun kelahiran tuhan.

Mengapa mereka merayakan hari ulang tahun kelahiran Yesus tanggal 25 Desember? Apakah Yesus benar-benar lahir tanggal 25 Desember?


Sebenarnya, semua teolog Kristen sepakat bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Meski demikian, para teologi berselisih pendapat mengenai tanggal lahir Yesus.

1. Yesus lahir tanggal 14 Maret SM?

Ralph O. Muncaster, pendeta gereja Saddleback dalam bukunya ‘What Really Happe­ned Charistmas Morning’ menolak pendapat bahwa Yesus lahir pada tahun 1 Masehi dengan merujuk kepada pendapat para ahli lainnya. Menurut Josephus (sejarawan Yahudi), Yesus lahir pada tanggal 14 Maret tahun 4 Sebelum Masehi. Berdasarkan observasi astro­no­­­mis Johannes Kepler, Yesus lahir tahun 7 Sebelum Masehi. Sedangkan Tertulian, Irenaeus, Eusebius (bapak gereja) berpendapat bahwa Yesus lahir pada tahun 2 Sebelum Masehi.

2. Yesus Lahir Bulan April atau November?

Dr. J.L. Ch. Abineno menjelaskan bahwa Yesus mustahil lahir 25 Desember. Menurutnya, Yesus lahir pada bulan Maret, April atau November.

“Gereja-gereja merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Kebiasaan ini baru dimulai dalam abad ke-4. Sebelum itu Gereja tidak mengenal perayaan Natal. Terutama karena gereja tidak tahu dengan pasti kapan –pada hari dan tahun keberapa– Yesus dilahirkan. Kitab-kitab Injil tidak memuat data-data tentang hal itu. Dalam Lukas pasal 2 dikatakan bahwa pada waktu Yesus dilahirkan, gembala-gembala sedang berada di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam (ayat 8). Itu berarti, bahwa Yesus dilahirkan antara bulan Maret atau April dan bulan November” (Buku Katekisasi Perjanjian Baru, hal. 14).

3. Yesus Lahir Bulan September?

Pendeta Benyamin Obadyah, alumnus Jerusalem Center, Yerusalem, mengutip pendapat R.A. Honorof dalam bukunya The Return of the Messiah (1997), menyatakan bahwa Yesus lahir pada bulan September. Benyamin menulis: “Meskipun menurut Alkitab Yesus dikandung Maria dari karunia Allah (Lukas 1:35), tapi ia dikandung secara normal selama 40 minggu atau 9,5 bulan. Ini berarti, Yesus dilahirkan pada akhir bulan September atau awal Oktober dan saat itulah orang Yahudi merayakan Hari Raya Tabernakel... Hari raya ini jatuh setiap tanggal 15 bulan Tishri menurut kalendar Yahudi. Menurut kalendar internasional (Gregorian), tahun 1999 tanggal 15 Tishri bertepatan dengan tanggal 25 September. Jadi, umat Kristen yang memperingati Natal 25 Desember terlambat selama tiga bulan.”

4. Yesus Lahir Bulan Januari?

Ephiphanius dan Gereja Orthodox Timur memperingati Natal tanggal 6 Januari, lalu Gereja Katolik Ortodoks memperingati Natal tanggal 7 Januari, sedangkan Gereja Armenian memperingati Natal tanggal19 Januari.

Dari berbagai versi tanggal Natalan tersebut, tak satupun yang bisa dipercaya. Tabloid Victorius edisi Natal pernah mengungkapkan keheranannya tentang Natal yang misterius: “Entah kapan dan siapa tokoh pencetus hari Natal, hingga sekarang masih dicermati. Dan apa benar tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Yesus Kristus? Hal ini masih misterius”.

Karena kesimpangsiuran tanggal kelahiran Yesus itulah, seorang muallaf Wencelclaus Insan Mokoginta berani membuat sayembara terbuka berhadiah mobil BMW. “Jika ada yang bisa menunjukkan dalil dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah untuk merayakannya, kami sediakan hadiah mobil BMW dan uang tunai 10 juta rupiah,” tulis Wencelclaus dalam buku Mustahil Kristen Bisa Menjawab.

Mengapa Natalan tanggal 25 Desember?

Gereja-gereja Barat merayakan Natal tiap tanggal 25 Desember karena mendapat pengaruh dari Roma. Setelah melalui perjalanan yang panjang, akhirnya sebagian besar gereja di dunia mengikuti tradisi Roma.

Mengapa 25 Desember? Latar belakang perayaan Natal berasal dari kebudayaan bangsa Romawi. Tanggal 25 Desember dipilih sebagai hari Natal Yesus semata-mata mengadopsi tradisi pagan, untuk menyesuaikan dengan hari perayaan penyembahan berhala yang populer pada saat itu.

Sebab 25 Desember adalah Natal dua dewa terkemuka pada masa purba, yaitu perayaan kelahiran Dewa Matahari bangsa Roma yang dikenal dengan perayaan Solis Invictus (matahari yang tak terkalahkan) dan Dewa Mithras (dewa matahari kebenaran dan kebijakan). Perayaan ini sangat berpengaruh dalam kebudayaan dan keagamaan di kekaisaran Romawi, sejak abad ke-10 hingga 7 sebelum Yesus lahir (Sebelum Masehi).

Perayaan Roman Saturnalia, suatu perayaan untuk menghormati Saturnus, Dewa Pertanian dan Pembaruan Kuasa Matahari, juga berlangsung pada tanggal 25 Desember.

Sejak abad ke-4 Masehi, Gereja Katolik mencaplok 25 Desember sebagai Natal Yesus Kristus untuk menggeser pesta kafir tentang perayaan kelahiran dewa, diganti sebagai natal Yesus sang pembawa terang. Dengan inkulturasi seperti ini, mereka berharap agar para paganis dengan mudah beralih menjadi penganut Kristen. Makanya, beberapa kebiasaan yang terdapat pada perayaan Natal, diperkirakan berakar dari perayaan penyembahan berhala-berhala ini.

Kaisar Constantin Agung berusaha mempersatukan berbagai golongan dan agama guna keseimbangan politis dan agamawi di kekaisarannya. Maka diperkenalkanlah tadisi Natal pertama kali di Roma tanggal 25 Desember 336 yang menggabungkan tradisi penyembahan matahari dalam Mithraisme dengan tradisi perayaan kelahiran Yesus dalam Kristen. Sejak saat itulah 25 Desember diadopsi perlahan-lahan untuk merayakan Natal kelahiran Yesus. Otomatis, latar belakang Mithraisme pada perayaan Sol Invictus masih melekat. Misalnya, matahari yang disembah dalam perayaan Sol Invictus, diganti dengan simbol bahwa Yesus adalah Sang Matahari Kebenaran Penerangi Dunia.

Untuk menampik tudingan perayaan tradisi kafir, biasanya para penginjil berkilah, “Kalau kini Natal dirayakan sepenuhnya untuk kepentingan rohani dan setiap orang Kristen dapat bertumbuh dewasa karenanya, maka kaitannya dengan sejarah agama purba itu tentu saja bisa diabaikan” (Majalah Kristen Rajawali edisi Desember Th. XII no. 12 hlm. 16).

Riset Sains: Yesus tidak lahir tanggal 25 Desember

Sungguh amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah Yudea, setiap bulan Desember adalah musim salju dan hawanya sangat dingin) Sebab Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut:

"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud."

Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kita Kidung Agung 2: dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.

Adam Clarke mengatakan:

"It was an ancient custom among Jews of those days to send out their sheep to the field and desert about the Passover (early spring), and bring them home at commencement of the first rain." (Adam Clarke Commentary, Vol.5, page 370, New York).

"Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama)."

Adam Clarke melanjutkan:

"During the time they were out, the sepherds watch them night and day. As…the first rain began early in the month of Marchesvan, which answers to part of our October and November (begins sometime in october), we find that the sheep were kept out in the open country during the whole summer. And, as these sepherds had not yet brought home their flocks, it is a presumptive argument that october had not yet commenced, and that, consequently, our Lord was not born on the 25th of December, when no flock were out in the fields; nor could He have been born later than September, as the flocks were still in the fields by night. On this very ground, the Nativity in December should be given up. The feeding of the flocks by night in the fields is a chronological fact…See the quotation from the Talmudists in Lightfoot."

"Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila…hujan pertama mulai turun pada bulan Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba berkeliaran di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Memberi makan ternak di malam hari, adalah fakta sejarah…sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci Yahudi) dalam bab "Ringan Kaki".

Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.

Tidak seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen sendiri, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur - yang diperkirakan jatuh pada bulan September - atau sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.

Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari kelahiran Yesus, niscaya dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya.


THE PLAIN TRUTH ABOUT CHRISTMAS

By Herbert W. Armstrong

Terjemahan dalam bahasa Indonesia oleh Masyhud SM. dalam buku Misteri Natal.

Kisah Anak Cacat Yang Sukses


Dahulu, sebelum ada vaksinasi, cacar adalah salah satu penyakit yang tersebar di mana-mana, dan atas kehendak Allah Yang Maha Hidup dan Maha Mengurus segala sesuatu, sering kali (penyakit cacar itu) mengakibatkan kematian di kalangan masyarakat.

Syahdan, di antara mereka ada yang terjangkit bencana ini; seorang lelaki berumur 6 tahun d
ari sebuah dusun di utara kota Buraidah di wilayah Al-Qashim. Peristiwa ini terjadi di abad 14 H. Akibatnya, ia mengalami kebutaan total dan berwajah bopeng.

Anak ini tinggal di tengah saudara-saudaranya yang bekerja sebagai petani di sawah. Dia sering berlari-lari di belakang mereka, hendak mengejar mereka saat berjalan bersama. Akan tetapi, tentu saja hal ini sering kali menyebabkannya tersandung dan terjerembab di mana-mana, lalu terluka. Namun, ia segera bangkit mengejar arah datangnya suara mereka, lalu ia menabrak pohon di mana-mana, sementara saudara-saudaranya hanya menertawainya ketika ia jatuh, bahkan (mereka) mengejeknya, “Buta …! Buta …!”

Mereka tidak peduli dan tidak menanyakan apabila dia tidak ada dan (mereka) bersikap acuh kalau dia ada di tengah mereka. Bahkan, di kala orang tuanya tidak ada dirumah, sering kali ia menjadi bulan-bulanan saudara-saudaranya, yaitu ketika dia disuruh berjalan lalu terantuk dan terjatuh, maka ia menjadi bahan tertawaan. Meskipun demikian, dia termasuk anak yang lincah dan gerakannya ringan. Kemauannya keras dan mempunyai ketabahan, dan Allah telah mengaruniakan kepadanya kecerdasan dan kemauan yang keras. Dia selalu berupaya melakukan apa saja yang dia mau. Dia ingin mengerjakan lebih banyak daripada yang dilakukan orang normal.

Ayahnya adalah orang yang miskin. Dia memandang anaknya yang buta ini hanya menjadi beban saja, karena dia tidak mendapatkan manfaat dan keuntungan darinya sebagaimana saudara-saudaranya yang lain.

Suatu hari, salah seorang temannya datang ke rumah. Sudah beberapa tahun mereka tidak jumpa. Dia lalu mengadukan kepada temannya tersebut perihal anaknya yang buta bahwa anak itu tidak berguna, bahkan mereka sekeluarga selalu sibuk mengurus dan melayaninya, sehingga menghambat sebagian pekerjaan mereka. Tamu tersebut menyarankan agar anak itu dikirim ke Riyadh agar mendapat jaminan makanan dari jamuan yang selalu diadakan oleh Ibnu Sa’ud (Setelah keamanan dalam negeri di seluruh Jazirah Arab terkendali di tangan Raja Abdul ‘Aziz rahimahullah, dia mengadakan jamuan khusus untuk memberi makan kaum fakir miskin dan orang orang terlantar. Pada masa itu, jamuan tersebut sangat terkenal), sehingga (ia) akan selalu bertemu dengan orang orang yang mengasihinya setiap saat.

Ide tersebut diterima dengan baik oleh ayahnya. Ketika ada seorang tukang unta tampak sedang membuat kayu ke atas punggung untanya yang biasanya menjual barang dagangan di Riyadh, ayahnya menghampiri tukang unta dan berkata, “Aku hendak menitipkan anakku ini padamu. Bawalah dia pergi ke Riyadh dan saya beri kamu dua riyal, dengan syarat: kamu taruh dia di masjid, dan kamu tunjukkan di mana letak jamuan makan dan sumur masjid agar dia bisa minum dan berwudhu, dan serahkan dia kepada orang yang mau berbuat kebajikan kepadanya.”

Berikut ini penuturan kisah sang anak setelah (ia) dewasa,
Aku dipanggil ayahku -rahimahullah-. Pada waktu iu, umurku baru mendekati 13 tahun. Beliau berkata, “Anakku, di Riyadh itu ada halaqah-halaqah ilmu, ada jamuan makan yang akan memberimu makan malam setiap hari, dan lain sebagainya. Kamu akan betah disana, insya Allah. Kamu akan ayah titipkan pada orang ini. Dia akan memberitahu kamu apa saja yang kamu inginkan ….”

Tentu saja, aku menangis keras-keras dan mengatakan, “Benarkah orang sepertiku tidak memerlukan lagi keluarga? Bagaimana mungkin aku berpisah dengan ibuku, saudara-saudara, dan orang orang yang aku sayangi? Bagaimana aku akan mengurus diriku di negeri yang sama sekali asing bagiku, sedangkan di tengah keluargaku saja aku mengalami kesulitan? Aku tidak mau!”

Aku dibentak oleh ayahku. Beliau berkata kasar kepadaku. Selanjutanya, beliau memberiku pakaian-pakaianku seraya berkata, “Tawakal kepada Allah dan pergilah …. Kalau tidak, kamu akan aku begini dan begini ….”

Suara tangisku makin keras, sementara saudara-saudaraku hanya diam saja di sekelilingku. Selanjutnya, aku dibimbing oleh si tukang unta sambil menjanjikan kepadaku hal-hal yang baik baik dan meyakinkan aku bahwa aku akan hidup enak di sana.

Aku pun berjalan sambil tetap menangis. Tukang unta itu menyuruh aku berpegangan pada ujung kayu di bagian kelakang unta. Dia berjalan di depan unta, sedangkan aku di belakangnya, sementara suara tangisku masih tetap meninggi. Aku menyesali perpisahanku dengan keluargaku.

Setelah lewat sembilan hari perjalanan, tibalah kami di tengah kota Riyadh. Tukang unta itu benar benar menaruh aku di masjid dan menunjukkan aku letak sumur dan jamuan makan. Akan tetapi aku masih tetap tidak menyukai semuanya dan masih merasa sedih. Aku menangis dari waktu ke waktu. Dalam hati, aku berkata, “Bagaimana mungkin aku hidup di suatu negeri yang aku tidak mengetahui apa pun dan tidak mengenal siapa pun? Aku berangan-angan, andaikan aku bisa melihat, pastilah aku sudah berlari entah kemana … ke padang pasir barangkali. Akan tetapi, atas rahmat Allah, ada beberapa orang yang menaruh perhatian kepadaku di masjid itu. Mereka menaruh belas kasihan kepadaku, lalu mereka membawaku kepada Syekh Abdurrahman Al-Qasim rahmahullah dan mereka katakan, “Ini orang asing, hidup sebatang kara.”

Syekh menghampiri aku, lalu menanyai siapa namaku dan nama julukanku, dan dari negeri mana. Kemudian, beliau menyuruh aku duduk di dekatnya, sementara aku menyeka air mataku. Beliau berkata, “Anakku, bagaimana ceritamu?” Kemudian, aku pun menceritakan kisahku kepada beliau.

“Kamu akan baik baik saja, insya Allah. Semoga Allah memberimu manfaat dan membuat kamu bermanfaat. Kamu adalah anak kami dan kami adalah keluargamu. Kamu akan melihat nanti hal-hal yang menggembirakanmu di sisi kami. Kamu akan kami gabungkan dengan para pelajar yang sedang menuntut ilmu dan akan kami beri tempat tinggal dan makanan. Di sana ada saudara-saudara di jalan Allah yang akan selalu memperhatikan dirimu.”

Aku menjawab, “Semoga Allah memberi Tuan balasan yang terbaik, tetapi aku tidak menghendaki semua itu. Aku ingin Tuan berbaik hati kepadaku, kembalikan aku kepada keluargaku bersama salah satu kafilah yang menuju Al-Qashim.”

Syekh berkata, “Anakku, coba dulu kamu tinggal bersama kami, barangkali kamu akan merasa nyaman. Kalau tidak, kami akan mengirim kamu kembali kepada keluargamu, insya Allah.”

Selanjutnya, Syekh memanggil seseorang lalu berkata, “Gabungkan anak ini dengan Fulan dan Fulan, dan katakan kepada mereka, perlakukan dia dengan baik.”

Orang itu membimbing dan membawaku menemui dua orang teman yang baik hati. Keduanya menyambut kedatanganku dengan baik dan aku pun duduk di sisi mereka berdua, lalu aku ceritakan kepada mereka berdua keadaanku dan mengatakan bahwa aku tidak betah tinggal di situ karena harus berpisah dari keluargaku. Tak ada yang dilakukan kedua temanku itu selain mengatakan kepadaku perkataan yang menghiburku. Keduanya menjanjikan kepadaku yang baik-baik dan bahwa kami akan sama sama mencari ilmu, sehingga aku sedikit merasa tenteram dan senang kepada mereka. Keduanya selalu bersikap baik padaku. Semoga Allah memberi mereka dariku balasan yang terbaik. Akan tetapi, aku sendiri belum juga terlepas dari kesedihan dan keenggananku tinggal di sana. Aku masih tetap menangis dari waktu ke waktu atas perpisahanku dengan keluargaku.

Kedua temanku itu tinggal di sebuah kamar dekat masjid. Aku tinggal bersama mereka. Keseharianku selalu bersama mereka. Pagi-pagi benar, kami pergi shalat subuh, lalu duduk di masjid mengikuti pengajian Alquran sampai menjelang siang. Syekh menyuruh kami menghapal Alquran. Sesudah itu, kami kembali ke kamar, istirahat beberapa saat, makan ala kadarnya, kemudian kembali lagi ke pengajian hingga tiba waktu zuhur. Barulah setelah itu, kami istirahat, yakni tidur siang (qailulah), dan sesudah shalat Ashar kami kembali lagi mengikuti pengajian.

Demikian yang kami lakukan setiap hari hingga akhirnya mulailah aku merasa betah sedikit demi sedikit, makin membaik dari hari ke hari, bahkan akhirnya Allah melapangkan dadaku untuk menghapal Al Quran, terutama setelah Syekh–rahimahullah–memberi dorongan dan perhatian khusus kepadaku. Aku pun melihat diriku mengalami kemajuan dan menghapal hari demi hari. Sementara itu, Syekh selalu mempertajam minat para santrinya. Pernah suatu kali, beliau berkata, “Kenapa kalian tidak meniru si Hamud itu? Lihatlah bagaimana kesungguhan dan ketekunannya, padahal ia orang buta!”

Dengan kata-kata itu, aku semakin bersemangat, karena timbul persaingan antara aku dan teman temanku dalam kebaikan. Oleh karena itu, kurang dari satu setengah bulan, Allah ta’ala telah mengaruniai aku ketenteraman dan ketenangan hati, sehingga dapatlah aku menikmati hidup baru ini.

Syahdan, setelah tujuh bulan lamanya aku tinggal di sana, aku katakan dalam diriku,“Subhanallah, betapa banyak kebaikan yang terdapat dalam hal-hal yang tidak disukai hawa nafsu, sementara diri kita melalaikannya! Kenapa aku harus sedih dan menangisi kehidupan yang serba kekurangan di tengah keluargaku, yang ada hanya kebodohan, kemiskinan, kepayahan ketidakpedulian, dan penghinaan, sedangkan aku merasa menjadi beban mereka?”
Demikianlah kehidupan yang aku jalani di Riyadh setiap harinya, sehingga kurang dari sepuluh bulan aku sudah dapat menghafal Alquran sepenuhnya, alhamdulillah. Kemudian, aku ajukan hapalanku itu kehadapan Syekh sebanyak dua kali. Selanjutnya, Syekh mengajak aku pergi menemui para guru besar, yaitu Syekh Muhammad bin Ibrahim dan Syekh Abdul Latif bin Ibrahim. Aku diperkenalkan kepada mereka. Kemudian, guruku itu berkata, “Kamu akan ikut bergabung dalam halaqah-halaqah ilmu. Adapun murajaah Alquran, dilakukan sehabis shalat subuh, kamu akan dipandu oleh Fulan. Sesudah magrib, kamu akan dipandu oleh Fulan.”

Sejak saat itu, mulailah aku menghadiri halaqah-halaqah dari para guru besar itu, yang bisa menimba ilmu dengan kesungguhan hati. Materi pelajaran yang diberikan meliputi Akidah, Tafsir, Fikih, Ushul Fikih, Hadits, Ulumul Hadits, dan Fara’idh. Seluruh materi diberikan secara teratur, masing-masing untuk materi tertentu.
Sementara itu, aku sendiri, hari demi hari semakin merasa betah, semakin senang, dan tenteram hidup di lingkungan itu. Aku benar benar merasa bahaia mendapat kesempatan mencari ilmu. Sementara itu, agaknya orang tuaku di kampung selalu bertanya kepada orang-orang yang bepergian ke Riyadh, dan tanpa sepengetahuanku beliau mendapat berita-berita tentang perkembanganku.

Demikianlah, alhamdulillah, aku berkesempatan untuk terus mencari ilmu dan menikmati taman-taman ilmu. Setelah tiga tahun, aku meminta izin kepada guru-guruku untuk menjenguk keluargaku di kampung. Kemudian, mereka menyuruh orang untuk mengurus perjalananku bersama seorang tukang unta. Dengan memuji Allah, aku pun berangkat hingga sampailah aku kepada keluargaku. Tentu saja, mereka sangat gembira dan kegirangan menyambut kedatanganku, terutama Ibuku–rahimahallah–. Mereka menanyakan kepadaku tentang keadaanku dan aku katakan, “Aku kira, tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang lebih bahagia selain aku ….”

Ya, kini mereka melihatku dengan senang dan santun. Demikian pula, aku melihat mereka menghargai dan menghormati aku, bahkan menyuruhku mengimami shalat mereka. Aku menceritakan kepada mereka pengalaman-pengalaman yang telah aku alami selama ini. Mereka senang mendengarnya dan memuji kepada Allah.

Setelah beberapa hari berada di lingkungan keluargaku, aku pun meminta izin untuk pergi meninggalkan mereka kembali. Mereka bersikeras memintaku untuk tetap tinggal, tapi aku segera mencium kepada ayah-bundaku. Aku meminta pengertian dan izin kepada keduanya, dan alhamdulillah mereka mengizinkan. Akhirnya aku kembali ke Riyadh meneruskan pelajaranku. Aku makin bersemangat mencari ilmu.

Adapun dari teman-temannya yang seangkatan, ada di antaranya yang menceritakan, “Dia sangat rajin dan bersemangat dalam mencari ilmu, sehingga dikagumi guru-gurunya dan teman-teman seangkatannya. Sangat banyak ilmu yang dia peroleh. Adapun hal yang sangat ia sukai adalah apabila ada seseorang yang duduk bersamanya dengan membacakan kepadanya sebuah kitab yang belum pernah ia dengar, atau ada orang yang berdiskusi dengannya mengenai berbagai masalah ilmu. Dia memiliki daya hapal yang sangat mengagumkan dan daya tangkap yang luar biasa.

Tatkala umunya mencapai 18 tahun, dia diperintahkan oleh guru didiknya dihadapan santri santri kecil dan agar menyuruh mereka menghapalkan beberapa matan kitab.

Ketika Fakultas Syariah Riyadh dibuka, beberapa orang gurunya menyarankan dia mengikuti kuliah. Dia mengikutinya, dan dengan demikian dia, termasuk angakatan pertama yang dihasilkan oleh fakultas tersebut pada tahun 1377 H. Kemudian, dia ditunjuk menjadi tenaga pengajar di Fakultas Syariah di kota itu.

Pada akhir hayatnya, dia pindah mengajar di fakultas yang sama di Al-Qashim, dan lewat tangannya muncullah sekian banyak mahasiswa yang kelak menjadi hakim, orator, guru, direktur, dan sebagainya.

Pada tiap musim haji, dia tergabung dalam rombongan pada mufti dan da’i, di samping kesibukannya sebagai pebisnis tanah dan rumah, sehingga dia bisa memberi nafkah kepada keluarganya dan saudara saudaranya, dan dapat pula membantu kerabat-kerabatnya yang lain.

Adapun saudara saudaranya yang dulu sering mengejeknya semasa kecil, kini mereka mendapatkan kebaikan yang melimpah darinya, karena sebagian mereka, ada yang kebetulan tidak pandai mencari uang.

Betapa banyak karunia dan nikmat yang terkandung pada hal-hal yang tidak disukai dari diri kita. Akan tetapi, firman Allah yang Maha Agung tentu lebih tepat,

“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

***
Sumber: muslimah.or.id
Disalin dari buku berjudul “Obat Penawar Hati yang Sedih“, karya Sulaiman bin Muhammad bin Abdullah Al-’Utsaimin. Penerbit: Darus Sunnah.

Kisah Nyata Di Mekkah Saat Musim Haji 2012 : Tukang Sapu Jadi Milliarder


Musim haji tahun 2012 baru saja berlalu. Seperti biasanya, setiap kali musim haji selalu saja memunculkan kisah-kisah menakjubkan. Selalu ada cerita yang mengharukan, penuh hikmah dan menjadi pelajaran bagi umat manusia.

Di antara kisah nyata yang terjadi di musim haji tahun 2012 ini adalah kisah seorang tukang sapu di kota Mekkah yang mendadak kaya menjadi seorang milyuner. Bagaimana ceritanya? Simak kisah nyatanya seperti yang diangkat di koran al-Sabaq terbiatan Saudi Arabia tanggal 17 Dzhuhjjah lalu (02/11/2012). (Kisah ini sudah kami edit seperlunya tanpa mengurangi inti dan substansi cerita).


Syahdan, seorang pria bernama Marimir Husain Jihar tengah menyapu jalanan kota Mekkah yang penuh debu. Ia membersihkan jalanan kota suci ini dari kotoran dan sampah-sampah yang dibuang manusia atau yang diterbangkan angin sepanjang waktu.

Sudah 5 tahun, pekerja imigran asal Bangladesh itu melakoni pekerjaan bersahaja tersebut, pekerjaan yang dipandang sebelah mata orang orang lain. Di Arab Saudi, orang Bangladehs sering disebut sebagai “Benggali”. Orang Indonesia pun memanggil mereka dengan sebutan demikian.

Rekan-rekan sekerja Marimir tidak pernah tahu asal-usul marimir, sebab ada ratusan ribu (atau mungkin jutaan) orang Benggali yang menjadi buruh kasar di negeri Haramain ini.

Sampai pada suatu hari di musim haji 2012. Ketika Marimir asyik menyapu jalanan di sekitar wilayah Tan’im, tempat di mana orang-orang akan memulai (miqat) ihram untuk Umrah, suatu kejadian tak terduga terjadi.

Seorang pria tua berteriak dari seberang jalan memanggil nama Marimir. Pria itu berpakaian Ihram, terlihat hendak melaksanakan ihram untuk Umrah. Dari postur tubuhnya, pria tua itu jelas berkebangsaan Bangladeh.

“Marimir…! Marimir…! Marimir….!” Teriak pria tua berkali-kali dari seberang jalan. Namun karena banyaknya manusia dan lalu linta yang sibuk, Marimir tidak mendengarnya.

“Marimir…! Marimir…! Marimir…!” Pria tua itu kembali berteriak. Kali ini ia berlari ke arah Marimir menghadang jalan.

Aksi pria tua itu mengundang perhatian banyak orang di Tan’im, termasuk dari rekan-rekan pria tua itu sendiri. Mereka heran, bagaimana ia mengenali seorang penyapu jalan di kota suci ini.

Tanpa peduli, ia terus berlari tanpa menghiraukan mobil-mobil yang melaju kencang. Orang-orang berteriak memperingatkannya, karena aksinya itu mengganggu lalu lintas.

“Marimir…!”. Ujar si pria tua tanpa henti.

Kali ini Marimir mendengar. Ia menoleh, dilhatnya seorang yang sudah tua berlari ke arahnya. Ia pun heran, dari mana orang itu mengetahui namanya.

Pria itu semakin mendekat. Dan semakin dekat. Ketika sudah jelas baginya siapa yang datang, ia pun terperangah. Alangkah kagetnya Marimir, ia seakan tak percaya apa yang dilihatnya.

Ternyata pria tua itu adalah abang kandungnya sendiri….

Dengan berurai air mata, si pria tua itu menghampiri Marimir yang penuh debu, lantas ia memeluk pemuda itu dengan erat sambil menangis.

Aksi jemaah haji tersebut mengundang perhatian banyak orang. Meski tidak mengerti, mereka mengabadikan momen penuh haru itu dengan kamera. Setelah itu, si pria tua bercerita kepada orang-orang yang mengitari mereka penuh keharuan.

Ia menceritakan bahwa tukang sapu itu adalah adik kandungnya sendiri, mereka adalah dua bersaudara yang sudah lebih 5 tahun tidak bertemu.

Kisah perpisahan mereka dimulai ketika orangtua mereka meninggal dunia beberapa tahun sebelumnya. Ayah mereka meninggalkan harta warisan yang sangat banyak, mencapai 17 juta Riyal (sekitar Rp. 42,5 Milyar). Bagaimana tidak, keluarganya adalah keturunan bangsawan, dan salah satu kakek mereka adalah mantan menteri di Bangladesh.

Tapi saudara tuanya itu berbuat serakah. Ia tidak mau membagi harta peninggalan itu dengan adiknya. Beberapa kali si adik meminta pembagian warisan, tapi ia tidak mau. Bahkan, sang adik pernah dijebloskannya ke penjara karena menuntut haknya!

Karena putus asa, akhirnya sang adik pergi meninggalkan Bangladeh. Ia pun menjadi pekerja imigran di Arab Saudi. Hingga bertahun-tahun lamanya. 5 tahun terakhir, ia menjadi tukang sapu di Mekkah.

Selepas kepergian adiknya itu, saudara tuanya pun diserang penyakit kanker ganas.

“Ini hukuman Allah atas kezaliman saya…”. Kenang haji tua itu sambil menangis. Dan sejak itulah ia insyaf atas perbuatan serakahnya.

Bertahun-tahun pula lamanya, ia berusaha mencari jejak sang adik. Ia bertanya kepada kawan-kawan adiknya, tapi tak satu pun yang tahu. Ia pun sudah membuat sayembara, siapa yang mengetahui alamat adiknya akan diberi imbalan yang besar.

Namun kabar tak kunjung datang. Sang adik entah di mana rimbanya. Sementara penyakitnya semakin parah, hingga ia mengira umurnya takkan lama lagi.

Hingga datang musim haji tahun 2012. Ketika ia hendak pulang ke tanah air, ia pun melaksanakan umrah terlebih dahulu. Ia bersama rombongannya pun berangkat ke Tan’im, miqat di mana orang Mekkah memulai umrah.

Dan di sanalah keajaiban itu terjadi. Di tempat inilah Allah Swt mempertemukannya dengan adiknya yang selama ini ia cari. Dilihatnya seorang pria muda tengah menyapu jalanan, dan ternyata itu adalah saudara kandungnya.

Saat pertemuan itu, saudara tua itu meminta maaf kepada sang adik atas kezalimannya selama ini. Karena keserakahannya, sang adik hidup sengsara dan terlunta-lunta sebagai tukang sapu di negeri orang.

Ia pun mengajak adiknya pulang. Ia sudah membagi harta peninggalan orangtua mereka seadil-adilnya. Bagian untuk sang adik sudah ia sisihkan, dan akan ia berikan tanpa mengambilnya sedikitpun, jumlahnya milyaran rupiah ditambah properti yang sangat banyak.

Di tempat yang suci itu, sang adik memaafkan abangnya. Ia sama sekali tidak menaruh dendam. Bahkan dirinya merasa bahagia bisa tinggal di tanah suci ini. Di sini, ia menghabiskan waktu untuk bekerja dan menghafal al-Qur’an.

Kepada hadirin yang berkerumun di sekitar mereka, tukang sapu yang jadi milyuner itu mengatakan: “Sungguh ini merupakan pelajaran yang besar dalam hidup saya. Saya sudah merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang teraniaya. Karena itu, saya berjanji tidak akan menganiaya siapa pun. Allah mengharamkan kezaliman atas diri-Nya, dan diharamkannya kezaliman itu atas hamba-hambaNya”.

Kisah mengharukan itu menjadi buah bibir jemaah haji. Seorang penjual makanan cepat saji di kota Mekkah mengatakan kepada wartawan Sabg:

“Saya sering bersedekah makanan kepada tukang sapu itu, tanpa saya pernah tahu ternyata dia adalah seorang milyuner”.

sumber cerita : http://putramelayu.web.id/

Fakta Ilmiah : Mengapa Rasulullah Sangat Sayang Terhadap Kucing


DALAM perkembangan peradaban Islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam setiap nafas dan gerak geliat perkembangan Islam.

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala Nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.


Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda,
”Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada dilantai.” (HR. Bukhari)

Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.

Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Keistimewaan dari Kucing

Fakta Ilmiah 1 : 

Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum,tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta Ilmiah 2 :

Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.

Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah:

Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.

Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.

Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter Peneliti

Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. 

Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)

Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Fakta Ilmiah 3 :

Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.

Fakta Ilmiah Tambahan :

Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.

Sisa makanan kucing hukumnya suci

Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).


Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata,

“Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.

Rasulullah Saw bersabda,

“Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, kucing kesayangannya.

Tuesday, December 25, 2012

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu di Amerika


Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mere-ka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah Subhanahuwata’ala memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung 
tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk.

Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar.
Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim.” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.”
Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!

Sang pendeta pun mulai bertanya, “Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu! Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
-Satu yang tiada duanya ialah Allah Subhanahuwata’ala.
-Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’: 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
-Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah Subhanahuwata’ala menciptakan makhluk.

-Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah Subhanahuwata’ala berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk: 3).

-Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
”Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
“Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf ‘alaihissalam
-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa ‘alaihissalam yang terdapat dalam firman Allah,
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
“Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus ‘alaihissalam.
-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf ‘alaihissalam, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ” tak ada cercaaan terhadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah Suhanahuwata’ala berfirman,
“Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah subhanahuwata’ala berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah subhanahuwata’ala,
”Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, “Apakah kunci surga itu?” mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!” Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.” Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.” Sang pendeta pun berkata, “Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah.”

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.**

Kisah nyata ini diambil dari Mausu’ah al-Qishash al-Waqi’ah melalui internet,

Wednesday, December 12, 2012

Bagaimana Cara Kita Bahagia (Kisah Seorang Kakek)

Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini.

Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo.

Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator, aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya. Saya menyukainya, katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor kucing. "Pak, anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut.". "Hal itu tidak ada hubungannya", dia menjawab.

"Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal. Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur tapi bagaimana aku mengatur pikiranku. Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur."

"Aku punya sebuah pilihan, aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi."

Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan. Hanya untuk kali ini dalam hidupku. Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan di bank. Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan.

Jadi, nasehatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita.
Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku.
Aku sedang menyimpannya.

Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:

1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more)
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expectless)





(Sumber : FP Strawberry...)


Semoga Bermanfaat...Keep Spirit....

Tuesday, December 11, 2012

Download VLC Media Player 2.0.4


VLC Media Player adalah multimedia player yang bisa digunakan untuk berbagai format audio dan video juga DVD, VCD, dan berbagai macam protokol streaming tanpa menggunakan codec atau program eksternal. VLC Media Player bisa memainkan MPEG-1, MPEG-2, dan MPEG-4/DivX dari hard disk, sebuah drive CD-ROM, UDP/RTP Unicast, UDP/RTP Multicast, HTTP, RTSP, MMS, dan lain-lain.

Download VLC Media Player untukmu sekarang juga!
Oleh VideoLAN.org



Kejamnya Waktu Subuh


Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Saya yakin di antara kita sudah mengetahui keistimewaan waktu Subuh. Hari ini ada baiknya kita melihat waktu Subuh dengan kacamata yang lain, yaitu dari bahaya waktu Subuh bila kita tidak dapat memanfaatkannya.

Allah bersumpah dalam Al Fajr : “Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.
Ada apa dibalik waktu Subuh? Mengapa Allah bersumpah demi waktu Subuh? Mengapa harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?

Ya, ternyata waktu Subuh benar-benar sangat berbahaya!
Waktu Subuh lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api.
Waktu Subuh lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan.
Waktu Subuh lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin…

Jika ada sekawanan perampok menyatroni rumah anda, dan mengambil paksa semua barang anda. Emas dan semua perhiasan di gondolnya. Uang cash puluhan juta ditilepnya. Laptop, yang berisi data-data penting anda juga diembatnya. Eh, mobil yang belum lunas juga digasaknya. Bagaimana rasa pedih hati anda menerima kenyataan ini?

Ketahuilah, bahwa waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Karena jika anda tertindas sang waktu Subuh sampai melalaikan shalat fajar, maka anda akan menderita kerugian lebih besar dari sekedar laptop dan mobil. Anda kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya” (HR Muslim).

Waktu Subuh juga lebih menyengsarakan dari sekedar kemiskinan dunia. Karena bagi orang-orang yang tergilas waktu Subuh hingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja pahala shalatnya.

“…dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan shalat semalam suntuk” (HR Muslim).

Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Fantastis! Shalat selama sepuluh jam…, atau kurang lebih 150 kali shalat! Betapa agung fadilah shalat Subuh berjamaah ini. Betapa malangnya orang yang tergilas waktu Subuh, orang-orang yang mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.

Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian? Tahukah anda bahwa nabi menyetarakan dengan orang munafik bagi yang tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah?

“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).

Orang yang tergerus waktu Subuh hingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah adalah orang yang dalam keadaan bahaya, karena disetarakan dengan orang munafik. Padahal, ancaman bagi orang munafik adalah neraka Jahannam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam” (An Nisa:140).

Bukankah Jahannam lebih berbahaya dari sekedar kobaran api yang disiram bensin?

Nah, agar tidak merasakan tindasan waktu Subuh yang lebih kejam dari perampokan, agar tidak terkena gilasan waktu Subuh yang lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan agar tidak tertelan gerusan waktu Subuh yang lebih berbahaya dari kobaran api, maka: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh” (Al Falaq:1). Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah (shalat fajar) dan shalat berjamaah di masjid.

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya

Sumber : priendah.wordpress.com

Masjid Terunik Di Dunia, Dibangun Oleh Orang Miskin


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...Bentuknya boleh sederhana, namun jamaah sudah berdatangan dari penj
uru desa sebelum waktu shalat masuk ...

Mungkin kita tak percaya jika tidak melihat faktanya. Seorang yang tidak kaya, bahkan tergolong miskin, namun mampu membangun sebuah Masjid di Turki. Nama masjidnya pun paling aneh di dunia, yaitu “Shanke Yadem” (Anggap Saja Sudah Makan). Sangat aneh bukan? Dibalik Masjid yang namanya paling aneh tersebut ada cerita yang sangat menarik dan mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita.

Ceritanya begini :

Di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggiran kota Istanbul ada seorang yang wara’ dan sangat sederhana, namanya Khairuddin Afandi. Setiap kali ke pasar ia tidak membeli apa-apa. Saat merasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging atau manisan, ia berkata pada dirinya: Anggap saja sudah makan yang dalam bahasa Turkinya “ Shanke Yadem” .

Nah, apa yang dia lakukan setelah itu? Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalan kotak (tromol)… Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Ia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali sebatas menjaga kelangsungan hidupnya saja.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Tanpa terasa, akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya. Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat ditengahnya dibuat seperti mihrab.

Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-ciatanya yang amat mulia itu dan masyarakat di sekitarnyapun keheranan, kok Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita-cita mulia, yakni membangun sebuah masjid dan berhasil dia wujudkan. Tidak bayak orang yang menyangka bahwa Khairudin ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak bisa berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi.

Setelah masjid tersebut berdiri, masyarakat penasaran apa gerangan yang terjadi pada AKhiruddin Afandi. Mereka bertanya bagaimana ceritana seorang yang miskin bisa membangun masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi namanya dengan: “Shanke yadem” (Angap Saja Saya Sudah Makan).

----

... Sungguh luar biasa. Kita belajar banyak dari kesederhanaan, ketulusan dan keikhlasan Khairuddin. Beramal bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja tidak harus menjadi kaya dulu. Bahkan banyak orang yang diberikan kekayaan oleh Allah lantas menjadi lupa untuk beramal.

Harta yang digunakan Khairuddin untuk membangun mesjid diperoleh dengan cara yang halal dan itulah salah satu penyebab orang senang datang ke mesjid yang dibangunnya walaupun mesjid tersebut sangat sederhana. Semoga di Indonesia akan banyak orang-orang seperti khairuddin yang beramal bukan karena ingin di puji orang akan tetapi semata-mata mengharapkan Ridho dari Allah SWT ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya

Pesan Terakhir Dari Ruang Gawat Darurat


Kemarilah ... Jangan tanya `apa kabar` kepadaku hari ini, hee... karena kau tahu sendiri semua kabel dan obat- obat ini membuatku pusing.

Kalau kau tanya apa yang paling aku butuhkan saat ini... pengampunan. Pengampuan dari Allah dan orang- orang yang aku menyayangi aku, tapi yang selama ini tidak banyak aku bahagiakan.

Ternyata aku baru tahu, setiap nafas begitu berharga. Hanya orang yang bodoh yang tidak menghargai semua itu. Lihatlah aku. Maut sudah didepan mataku, apalagi yang bisa kuperbuat.


Jika saja sekarang aku masih bisa berlari dan berjalan, hanya satu keinginanku untuk mengisi setiap nafas dan langkahku dengan zikir dan doa serta prasangka yang baik kepada sang maha kuasa.

Uang yang selama ini aku kumpulkan siang dan malam, ternyata tidak menemaniku kecuali hanya sebentar. Hanya kasih sayang keluarga dan pengasihan sang maha kuasa yang membuatku masih hidup sampai sekarang. Ah dunia benar- benar menipuku dan melalaikanku. Kalau sudah begini ini, aku merasa sangat bodoh dan banyak memaki diri aku sendiri. Lihatlah ternyata aku bukan pemimpin yang baik atas diri aku sendiri.

Apa aku akan sanggup menjawab saat nanti aku ditanya malaikat didalam kubur? apa yang harus aku lakukan?

..... (Menangis) ..................

Aku pasrah. Paling tidak sakitnya jarum- jarum suntik ini dan kabel- kabel mesin- mesin ini mengajarkan aku rasa sakit untuk kemudian memohon ampun kepada sang maha kuasa. Aku pasrah entah dosaku sudah di delete atau belum, tapi yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah percaya bahwa Allah tidak akan menyia- nyiakan kepercayaan hambanya kan?

Aku juga lupa satu hal selama aku hidup, yaitu mengasihi makhluk- makhluknya. Aku lupa bahwa itu lebih memungkinkan aku untuk lebih dikasihi Allah Juga. Paling tidak, Mungkin Allah akan memberikan diskon atas rasa sakit saat nanti nyawaku dicabut. Apa iya ya bakalan sakit?

Tapi paling tidak aku masih beruntung.... anakku pintar sekali mengaji. Aku pernah mendengar kalau orang tua sudah meninggal, tapi doa sang anak sholeh tidak akan pernah putus darinya. 

Ya Allah, kau tahu betapa aku kurang perduli selama ini dengannya, tapi ternyata dia adalah satu- satunya harta yang aku punya bahkan setelah aku meninggal. Betapa beruntungnya aku memiliki istri yang sholihah yang sudah mendidik anakku sampai seperti itu. 

Ya allah, kalau melihat semua kebelakang, aku malu, sungguh malu. Ayah macam apa aku ini. Jangankan jadi imam sholat mereka, mengajari satu doapun aku tidak bisa.

Kau lebih beruntung dari pada aku, aku sudah hampir sampai dititik nadir. sedangkan kau paling tidak masih mempunyai jatah nafas yang lebih panjang. 

Paling tidak lebih panjang kesempatanmu untuk melakukan perbaikan atas kesalahan yang kau buat untuk orang- orang yang menyayangmu. 

Kesempatanmu lebih banyak untuk mengangkat tangan dan belajar bersyukur atas hal- hal lain yang selama ini jarang mampir dipikiranmu. Jangan sia- siakan itu. Jangan kau pernah mengulangi kesalahanku.

Hidupmu kita tak akan cukup panjang untuk berbuat kesalahan itu sendirian dan kemudian menyesali dan memperbaikinya. Cukup belajarlah dari kesalahanku, dan kau insyaallah akan lebih baik. Tolong sampaikan betapa aku sangat menyayangi anak dan istriku..............sampai jumpa didunia yang lain....

(Syahidah)

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Kisah Sedekah Salah Alamat


Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepadaku Hafsh bin Maisarah dari dari Musa bin Uqbah dari Abu Zinad dari Al A'rajdari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:

"Ada seorang laki-laki berkata, 'Malam ini, aku benar-benar akan bersedekah.' Maka laki-laki itu pun keluar membawa sedekahnya, dan disedekahkannya kepada wanita pelacur. Esok harinya, orang-orang pun mengatakan bahwa tadi malam ada pelacur yang diberi sedekah. Maka laki-laki itu berdoa, 'Ya Allah, segala puji bagi-Mu yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh di tangan pelacur.


Aku akan bersedekah lagi.' Ia pun pergi dengan membawa sedekahnya, lalu diberikannya kepada orang kaya. Esok harinya, orang-orang pun membicarakannya bahwa tadi malam ada orang yang memberi sedekah kepada orang kaya. Maka laki-laki itu pun berkata, 'Ya Allah, Untuk-Mu lah segala puji, karena Engkau telah menjadikan sedekahku jatuh di tangan orang yang kaya, aku akan bersedekah lagi.'

Kemudian ia pergi lagi dengan membawa sedekahnya dan diberikannya kepada pencuri. Esok harinya, orang-orang pun membicarakannya, bahwa tadi malam ada orang yang bersedekah kepada pencuri. Laki-laki yang bersedekah itu pun berujar, 'Segala puji bagi Allah yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh pada pelacur, kepada orang kaya, dan kepada pencuri.'

Kemudian laki-laki itu didatangi malaikat seraya berkata, 'Sedekahmu telah diterima oleh Allah. Adapun shadaqahmu yang jatuh ke tangan perempuan pelacur, semoga ia berhenti dari perbuatan melacur, yang jatuh kepada orang kaya semoga dia menyadari dirinya dan bersedekah pula, sedangkan yang jatuh kepada si pencuri, semoga ia berhenti mencuri.'" (Shahih Muslim 1698)

Monday, December 10, 2012

Download MagicISO



MagicISO adalah tool untuk membuat/mengedit/mengekstrak file image CD/DVD. MagicISO dapat membuka, membuat, mengedit, dan mengekstrak file image CD/DVD, dan bisa mengonversi BIN ke format ISO dan sebaliknya. Pengguna dapat menggunakan MagicISO untuk membuat file ISO dari DVD/CD-ROM atau hard disk, dengan informasi bootable termasuk di dalamnya.

Download MagicISO untukmu sekarang juga!

Download MagicISO

Friday, December 7, 2012

Biangnya Dosa Adalah BOHONG


Sebagai Seorang Manusia yg Mempunyai. Akal Fikiran , hendaklah kita mengerti dan memahami , bahwa " BIANGNYA * DOSA * adalah * BERBOHONG * ,.

Seseorang yang telah BERBOHONG SEKALI , maka ia harus BERBOHONG lagi untuk MENUTUPI BOHONGNYA yg pertama , sehingga lama kelamaan ,seseorang TIDAK AKAN BISA LAGI UNTUK BERKATA / BICARA JUJUR .

LISAN / LIDAH manusia gemar MEMBUAT JANJI , tetapi seringkali jiwa TIDAK INGIN MENEPATI JANJI yang dibuat oleh LISAN , Dengan itu jadilah JANJINYA BOHONG atau JANJI YG DIMUNGKIRI .

Mengingat INGKAR JANJI adalah SIFAT NIFAG , Maka sebelum kita BERJANJI hendaklah berkata " INSYA ALLAH " .

Seseorang yg sudah berkata " INSYA ALLAH , jika ia memang faham bahwa MENEPATI JANJI itu adalah WAJIB , Maka ia akan menepati JANJINYA itu , KECUALI dihalangi dengan UDZUR .

Tetapi jika seseorang ketika membuat JANJI itu HATINYA telah Bertekat untuk MEMUNGKIRINYA maka itulah yg Dimaksud " SIFAT NIFAG " .

Ketahuilah SOB ,,Ada 3 PERKARA ,barang siapa yg berada Didalamnya , Maka ia DICAP " MUNAFIK " , Sekalipun ia " : PUASA , SHOLAT , MENGAKU DIRINYA SEORANG MUSLIM , Ke 3 PERKARA itu , yaitu :
* BILA BICARA BOHONG .
* BILA BERJANJI IA MUNGKIRI
* BILA MENERIMA AMANAT IA KHIANAT .

Beda Halnya Orang yg BERAZAM untuk MENEPATI JANJINYA tiba ** tanpa disengaja / disangka - sangka pula timbul suatu UDZUR yg Menghalanginya dari memenuhi JANJINYA itu , maka orang itu TIDAK DISEBUT SESEORANG MUNAFIK , Meskipun pada Lahirnya Sifat KEMUNAFIKAN itu berlaku atas Dirinya .

Alangkah Baiknya bila Diri mencoba untuk menghindari dari SIFAT KEMUNAFIKAN itu , dgn Cara " Mencari Jalan supaya KEUDZURAN tidak berlaku bila kita membuat Suatu PERJANJIAN ,Tanpa ada sebab yg benar ** DHARURAT .

INGAT " TIDAK MUDAH MEMBUAT JANJI ADALAH LEBIH BAIK "

* Wahai orang ** yg Beriman " TEPATILAH JANJI - JANJI ".

Mudah ** han kita termasuk salah Satu orang yg Beriman yg selalu MENEPATI JANJI ** ,Aamiin .

Salam Santun Ukhuwah Fillah .

Meninggal Dunia Saat Menunggu Anaknya


Sebuah kisah yang sangat memilukan dan mengharukan. Benar-benar kisah yang memilukan.

Alkisah, ada dua pemuda yang pergi ke laut untuk bersantai di pantai sambil membawa makanan untuk makan malam. sewaktu mereka duduk sambil menyantap makan malam, tiba-tiba meraka dihampiri oleh seorang nenek yang sudah renta. Nenek itu duduk sambil memungut makanan yang tercecer di tanah dan memakannya.

Ketika melihatnya, mereka langsung menghampirinya dan bertanya, “engkau lapar nek?” dia menjawab, “aku disini sejak pagi dan belum makan apa-apa. Anakku membawaku kesini sejak subuh tadi. Dia pergi meninggalkanku dan mengatakan kepadaku bahwa dia akan datang dan mengambilku sebentar lagi.”


Singkat cerita, mereka memberinya makanan dan nenek itu pun makan malam bersama mereka. Setelah malam semakin larut, mereka mengemasi barang-barang mereka. Para pemuda itu merasa bahwa  waktu sudah larut dan cuaca mulai dingin. Sementara mereka tidak tega meninggalkan nenek tersebut di tepi pantai dalam kondisi seperti itu di malam hari. Salah satu dari mereka menghampirinya dan bertanya, “Engkau punya nomor telepon anakmu yang bisa kami hubungi agar dia datang menjemputmu?” Nenek itu menjawab, “oh ya, aku ada nomor teleponnya di kertas.”

Tatkala kertas itu dibaca, ternyata tertulis: “Siapa saja yang menemukan wanita ini harap membawanya ke panti jompo.”

Para pemuda itu tersentak kaget melihat tulisan tersebut. Mereka duduk sesaat untuk merayu nenek itu agar mau pergi bersama mereka. Mereka berusaha agar nenek itu mau pergi bersama mereka ke tempat yang di inginkannya. Tentu saja nenek itu tidak mau pergi bersama mereka, karena anaknya berjanji padanya akan datang untuk menjemputnya. Nenek itu bersikeras untuk menunggu kedatangan anaknya. Dia mengatakan, “Anakku akan datang menjemputku dan aku akan menunggunya.”

Nenek malang itu tidak tahu bahwa anaknya mengelabuhinya dan membuangnya pada saat dia membutuhkannya.

Para pemuda itu pun meninggalkannya dengan harapan bahwa si anak akan datang menjemputnya sesuai dengan janjinya. Salah seorang pemuda dari mereka merasa tidak bisa tidur karena memikirkan nasib nenek malang itu. Pemuda itu pun bangun, berganti baju dan mengendarai mobilnya menuju pantai. Setibanya di sana dia melihat ambulans, polisi dan orang-orang berkerumun. Dia masuk di sela-sela mereka dan melihat nenek itu sudah meninggal dunia.

Ketika dia bertanya kepada mereka tentang sebab kematiannya, mereka menjawab, “tekanan darahnya naik dan ia meninggal dunia.” Dia meninggal dunia karena kecemasannya terhadap anaknya; jangan-jangan anaknya mengalami sesuatu sehingga tidak datang menjemputnya. Dia meninggal dunia saat menunggu kedatangan anaknya yang berjanji akan menjemputnya. Dia meninggal dunia saat jauh dari keluarganya.

Semoga Allah melimpahkan Rahmat-Nya kepadanya dan memasukannya kedalam surga-Nya melalui pintu-Nya yang paling lebar. Amin. Saya berharap agar semua orang yang membaca kisah ini mau menyebarluaskannya supaya menjadi peringatan bagi setiap anak yang durhaka kepada ke dua orangtuanya.

Ditulis dari kitab kitab : Mausu'atul Qashashal Mu'atstsirah

(Sumber : Zilzaal.Blogspot)

Bahasa Dunia


PENCARIAN